UNPRI Berita Galeri

Kampus Unggul dan Terbaik di Kota Medan Kembali Gelar Kegiatan Internasional The 3rd International Summer Course 2025

The 3rd International Summer Course 2025 bertema “Journey Among North Sumatran Mangrove” diselenggarakan UNPRI & USU, menghadirkan kolaborasi internasional, seminar, dan eksplorasi ekosistem mangrove di Sumatera Utara.

UNPRI, Medan - Universitas Prima Indonesia (UNPRI) bersama Universitas Sumatera Utara (USU) kembali menjadi tuan rumah The 3rd International Summer Course 2025 bertema “Journey Among North Sumatran Mangrove”. Kegiatan ini berlangsung pada 31 Agustus–7 September 2025 di Kota Medan dan kawasan pesisir Beras Basah, yang berada di Kec. Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Selama tiga kali penyelenggaraan, UNPRI dan USU konsisten menjadi pusat program akademik internasional ini.

Acara digelar berkat kerja sama PUI Mangrove USU dengan LPPM UNPRI yang diketuai Edy Fachrial, S.Sii., M.Si., serta dukungan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Chulalongkorn University Thailand, Diliman College Filipina, Deltares Netherland, Universiti Sultan Zainal Abidin, Universiti Sains Malaysia, Philippine Rice Research Institution dan Persatuan Pecinta Teknologi Hijau Malaysia. Tahun ini, tercatat 56 peserta dari berbagai negara ikut serta, termasuk 17 mahasiswa asing berasal dari Pakistan dan Jepang.

Selain seminar dan kuliah umum di kampus utama UNPRI lantai 16, peserta juga mengikuti kegiatan lapangan. Agenda dimulai dari pembukaan di Rektorat USU, kunjungan ke Danau Toba, hingga studi edukasi di Fakultas Kehutanan USU yang memiliki hutan buatan dan rumah kaca. Kegiatan ini memperkenalkan kekayaan alam Sumatera Utara kepada peserta internasional.

Para peserta yang juga direncanakan diajak eksplorasi tempat wisata yang ada di Kota Medan, seperti ke ikon pariwisata Kota Medan Istana Melayu Istana Maimon, juga berbelanja souvenir. Puncak acara berlangsung di pesisir Beras Basah, Langkat, dengan aktivitas penanaman mangrove, mencicipi kelapa pandan, serta mencoba madu kelulut. Menurut Sabrina dari PUI Mangrove USU, kegiatan ini memberi pengalaman langsung bagaimana masyarakat menjaga ekosistem mangrove. “Kami ingin peserta memahami teori sekaligus praktik konservasi di lapangan,” ujarnya.

Dalam sesi seminar, Warek III UNPRI Refi Ikhtiar, S.Si., M.Sc., Ph.D. yang menjadi salah seorang narasumber yang berjumlah 18 orang menyoroti kegiatan Summer Course bertaraf internasional yang dilaksanakan oleh mahasiswa UNPRI bersinergi dengan USU sebagai wujud implementasi kerja sama yang sustainable dan berskala internasional. Hal ini tentu saja menjadi sejalan dengan UNPRI yang sedang persiapan sebagai kampus terakreditasi internasional yang menginternasional dan Summer Course terkait tema kegiatan, menjadi momentum mendorong riset terapan yang relevan dengan kebutuhan global sebab hutan mangrove kaya akan manfaat bila dikembangkan untuk tujuan positif memiliki potensi riset lingkungan dan medical tourism yang mendukung konsep socio-techmopreneurship UNPRI,” jelasnya.

Saat ini hutan mangrove terbesar di Indonesia berada di pulau Papua, dengan luas mencapai sekitar 1,63 juta hektare. Di pulau Papua, terdapat ekosistem mangrove terluas di Indonesia, dan bahkan terbesar di Asia Tenggara, seperti yang ada di Teluk Bintuni. Mangrove terancam punah oleh aktivitas manusia seperti pembukaan lahan untuk tambak, pertanian, pembangunan infrastruktur, dan penebangan liar untuk kayu dan bahan bakar. Selain polusi dari herbisida, tumpahan minyak, dan sampah plastik, serta dampak perubahan iklim seperti kenaikan permukaan air laut, juga menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup ekosistem mangrove.

Berikut daftar 16 narasumber yang mengisi kegiatan The 3rd International Summer Course 2025, yaitu: Dr. Itchika Sivaipram dari Chulalongkorn University Thailand, Dr. Debra J Stokes dari Southern Cross University dari Australia, Prof. Ravindra C Joshi dari Philippine Rice Research Institution, Assoc Prof. TS. Dr. Abdul Hafiz bin Abdul Majid dari Universiti Sains Malaysia, Dr. Saiful Iskandar bin Khalid dari Universiti Sultan Zainal Abidin, Prof. Wendell A Delos Reyes dari Dilman College dari Filipina, Isten Suweno Tamba dari Deltares Netherland, Dr. Tien Wahyuni, BRIN, Refi Ikhtiari Ph.D., dan Dr. dr. Linda Chiuman dari Univeristas Prima Indonesia, Prof. Mohammad Basyuni, Dr. Nurdin Sulistiyono, Dr. Arif Nuryawan, Dr. Bejo Slamet, Prof Etti Sartina Siregar, Dr. Iwan Risnasari, Dr. Ridwanti batubara, Dr. Erni Numliawaty dari Universitas Sumatera Utara. (Yd).

UNPRI THE BEST CHOICE

Follow Akun Media Sosial Kita Yukkk UNPRI The Best Choice !!

• Follow Facebook
• Follow Instagram
• Follow Tiktok
• Follow Youtube

Bagikan halaman ini